no-style

Pendidikan Seksual Sejak Dini - Opini Aisya

, November 05, 2024 WIB Last Updated 2024-11-10T08:10:48Z

Penulis :
Aisyah

Mahasiswa Semester 1 Angkatan 2024

Jurusan Hukum Universitas Bangka Belitung



Pendidikan seksual merupakan suatu keterampilan dan pengetahuan yang perlu diberikan sejak dini pada anak mengenai perilaku seksual untuk menghadapi hal-hal yang terjadi pada masa yang akan datang seiring dengan perkembangan fisik dan bertambahnya usia.  Pendidikan seksual sejak dini sering kali menjadi topik yang menimbulkan kontroversi. Banyak yang merasa bahwa pembicaraan mengenai seksualitas hanya pantas dilakukan saat anak memasuki usia remaja. Namun, pendapat ini perlu ditinjau ulang. Pendidikan seksual bukan semata soal seks dalam pengertian sempit, melainkan tentang memahami tubuh, kesehatan, serta hak dan batasan pribadi. Mengajarkan pendidikan seksual sejak usia dini justru sangat penting untuk membentuk individu yang sehat, bertanggung jawab, dan mampu melindungi diri sendiri.

 


- Melindungi Anak dari Pelecehan Seksual

Pendidikan seksual yang diberikan sejak dini dapat menjadi langkah penting dalam melindungi anak dari berbagai bentuk kekerasan dan pelecehan seksual. Dengan memahami batasan yang ada pada tubuh mereka, anak-anak menjadi lebih peka terhadap perilaku yang tidak pantas. Mereka juga akan lebih berani melaporkan situasi yang mencurigakan kepada orang dewasa yang dapat dipercaya. Banyak kasus pelecehan terjadi karena anak-anak tidak menyadari bahwa hak mereka telah dilanggar. Oleh karena itu, pendidikan seksual yang baik dapat berfungsi sebagai perisai untuk melindungi mereka dari kekerasan seksual.

 


- Membangun Pemahaman tentang Kesehatan Reproduksi

Di samping perlindungan, pendidikan seksual juga memberikan anak-anak pengetahuan dasar mengenai kesehatan reproduksi dan perubahan yang akan mereka alami saat memasuki pubertas. Tanpa informasi ini, anak-anak bisa merasa bingung atau malu menghadapi perubahan tubuh seperti menstruasi atau mimpi basah. Dengan pemahaman yang baik sejak dini, mereka akan lebih siap secara mental dan emosional untuk menghadapi perubahan tersebut, sekaligus mengurangi kecemasan yang disebabkan oleh ketidaktahuan.

 


- Mengurangi Risiko Misinformasi

Dalam era digital saat ini, anak-anak memiliki akses luas terhadap informasi dari berbagai sumber, termasuk yang berkaitan dengan seksualitas. Sayangnya, banyak dari informasi tersebut yang tidak akurat, menyesatkan, atau bahkan berbahaya. Tanpa adanya pendidikan seksual yang tepat, anak-anak dapat terjebak dalam mitos dan kesalahpahaman yang berpotensi merugikan kesehatan fisik dan mental mereka. Oleh karena itu, pendidikan seksual yang diberikan di rumah dan sekolah sangat penting untuk membantu mereka memilah informasi yang benar dan bermanfaat.

 


- Menciptakan Generasi yang Bertanggung Jawab

Pendidikan seksual juga berfungsi untuk menanamkan rasa tanggung jawab dalam diri anak-anak terkait keputusan yang mereka ambil di masa depan. Dengan pemahaman yang baik mengenai hubungan seksual, risiko penyakit menular seksual, dan kemungkinan kehamilan yang tidak diinginkan, generasi muda akan lebih bijak dalam menjalani hidup mereka. Pendidikan ini juga berkontribusi dalam mengurangi angka kehamilan remaja yang sering kali terjadi akibat kurangnya pengetahuan.

 


- Mendorong Kesetaraan dan Hormat Antar Individu

Pendidikan seksual juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai kesetaraan gender dan saling menghormati. Anak-anak yang diajarkan untuk menghargai hak tubuh orang lain dan memahami pentingnya kesetaraan akan tumbuh menjadi individu yang lebih peduli, tidak hanya terhadap diri mereka sendiri, tetapi juga terhadap orang lain di sekitarnya. Hal ini dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih terbuka, toleran, dan saling menghormati.


Contoh kasus di Indonesia yang menyoroti pentingnya pendidikan seksual sejak dini yaitu, kasus kekerasan seksual di beberapa lembaga pendidikan, termasuk pesantren dan sekolah, sering kali terjadi tetapi jarang terungkap karena korban tidak berani melapor. Salah satu kasus yang menarik perhatian terjadi pada 2021, di mana seorang guru pesantren di Bandung terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap para santriwatinya. Minimnya pengetahuan korban tentang hak atas tubuh mereka membuat mereka tidak segera mencari bantuan. Dengan adanya pendidikan seksual di sekolah, anak-anak dapat lebih cepat mengenali tanda-tanda pelecehan dan mencari perlindungan.


Secara keseluruhan, pendidikan seksual sejak dini diharapkan dapat menciptakan individu yang lebih sehat, lebih sadar, dan lebih siap menghadapi tantangan yang berkaitan dengan seksualitas di dunia modern. Dan saya harap, pihak Puskesmas juga dapat andil dalam Pendidkan Seksual ini. Puskesmas dapat bekerja sama dengan pihak sekolah, seperti guru dan kepala sekolah, untuk merancang kurikulum pendidikan seksual yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Ini termasuk menentukan topik-topik yang relevan dan tingkat kedalaman materi yang diperlukan.

Komentar

Tampilkan

  • Pendidikan Seksual Sejak Dini - Opini Aisya
  • 0


 

Kabupaten