
Penulis :
Aisyah
Mahasiswa Semester 1 Angkatan 2024
Jurusan Hukum Universitas Bangka Belitung
Pendidikan
seksual merupakan suatu keterampilan dan pengetahuan yang perlu diberikan sejak
dini pada anak mengenai perilaku seksual untuk menghadapi hal-hal yang terjadi
pada masa yang akan datang seiring dengan perkembangan fisik dan bertambahnya
usia. Pendidikan seksual sejak dini
sering kali menjadi topik yang menimbulkan kontroversi. Banyak yang merasa
bahwa pembicaraan mengenai seksualitas hanya pantas dilakukan saat anak
memasuki usia remaja. Namun, pendapat ini perlu ditinjau ulang. Pendidikan seksual
bukan semata soal seks dalam pengertian sempit, melainkan tentang memahami
tubuh, kesehatan, serta hak dan batasan pribadi. Mengajarkan pendidikan seksual
sejak usia dini justru sangat penting untuk membentuk individu yang sehat,
bertanggung jawab, dan mampu melindungi diri sendiri.
- Melindungi
Anak dari Pelecehan Seksual
Pendidikan
seksual yang diberikan sejak dini dapat menjadi langkah penting dalam
melindungi anak dari berbagai bentuk kekerasan dan pelecehan seksual. Dengan
memahami batasan yang ada pada tubuh mereka, anak-anak menjadi lebih peka
terhadap perilaku yang tidak pantas. Mereka juga akan lebih berani melaporkan
situasi yang mencurigakan kepada orang dewasa yang dapat dipercaya. Banyak
kasus pelecehan terjadi karena anak-anak tidak menyadari bahwa hak mereka telah
dilanggar. Oleh karena itu, pendidikan seksual yang baik dapat berfungsi
sebagai perisai untuk melindungi mereka dari kekerasan seksual.
- Membangun
Pemahaman tentang Kesehatan Reproduksi
Di samping
perlindungan, pendidikan seksual juga memberikan anak-anak pengetahuan dasar
mengenai kesehatan reproduksi dan perubahan yang akan mereka alami saat
memasuki pubertas. Tanpa informasi ini, anak-anak bisa merasa bingung atau malu
menghadapi perubahan tubuh seperti menstruasi atau mimpi basah. Dengan
pemahaman yang baik sejak dini, mereka akan lebih siap secara mental dan
emosional untuk menghadapi perubahan tersebut, sekaligus mengurangi kecemasan
yang disebabkan oleh ketidaktahuan.
- Mengurangi
Risiko Misinformasi
Dalam era
digital saat ini, anak-anak memiliki akses luas terhadap informasi dari
berbagai sumber, termasuk yang berkaitan dengan seksualitas. Sayangnya, banyak
dari informasi tersebut yang tidak akurat, menyesatkan, atau bahkan berbahaya.
Tanpa adanya pendidikan seksual yang tepat, anak-anak dapat terjebak dalam
mitos dan kesalahpahaman yang berpotensi merugikan kesehatan fisik dan mental
mereka. Oleh karena itu, pendidikan seksual yang diberikan di rumah dan sekolah
sangat penting untuk membantu mereka memilah informasi yang benar dan
bermanfaat.
- Menciptakan
Generasi yang Bertanggung Jawab
Pendidikan
seksual juga berfungsi untuk menanamkan rasa tanggung jawab dalam diri
anak-anak terkait keputusan yang mereka ambil di masa depan. Dengan pemahaman
yang baik mengenai hubungan seksual, risiko penyakit menular seksual, dan
kemungkinan kehamilan yang tidak diinginkan, generasi muda akan lebih bijak
dalam menjalani hidup mereka. Pendidikan ini juga berkontribusi dalam
mengurangi angka kehamilan remaja yang sering kali terjadi akibat kurangnya
pengetahuan.
- Mendorong
Kesetaraan dan Hormat Antar Individu
Pendidikan
seksual juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai
kesetaraan gender dan saling menghormati. Anak-anak yang diajarkan untuk
menghargai hak tubuh orang lain dan memahami pentingnya kesetaraan akan tumbuh
menjadi individu yang lebih peduli, tidak hanya terhadap diri mereka sendiri,
tetapi juga terhadap orang lain di sekitarnya. Hal ini dapat membantu
menciptakan masyarakat yang lebih terbuka, toleran, dan saling menghormati.
Contoh kasus
di Indonesia yang menyoroti pentingnya pendidikan seksual sejak dini yaitu,
kasus kekerasan seksual di beberapa lembaga pendidikan, termasuk pesantren dan
sekolah, sering kali terjadi tetapi jarang terungkap karena korban tidak berani
melapor. Salah satu kasus yang menarik perhatian terjadi pada 2021, di mana
seorang guru pesantren di Bandung terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap
para santriwatinya. Minimnya pengetahuan korban tentang hak atas tubuh mereka
membuat mereka tidak segera mencari bantuan. Dengan adanya pendidikan seksual
di sekolah, anak-anak dapat lebih cepat mengenali tanda-tanda pelecehan dan
mencari perlindungan.
Secara keseluruhan, pendidikan seksual sejak dini diharapkan dapat menciptakan individu yang lebih sehat, lebih sadar, dan lebih siap menghadapi tantangan yang berkaitan dengan seksualitas di dunia modern. Dan saya harap, pihak Puskesmas juga dapat andil dalam Pendidkan Seksual ini. Puskesmas dapat bekerja sama dengan pihak sekolah, seperti guru dan kepala sekolah, untuk merancang kurikulum pendidikan seksual yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Ini termasuk menentukan topik-topik yang relevan dan tingkat kedalaman materi yang diperlukan.