no-style

"Mengatasi Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja Bawah Umur: Peran Serta Tanggung Jawab Orang Tua dan Masyarakat" - Farid Habib Ramadhan

, September 23, 2024 WIB Last Updated 2024-09-23T15:37:28Z

 


Penulis :

Farid Habib Ramadhan



Pergaulan bebas menjadi masalah yang sangat marak terjadi beberapa tahun belakangan ini, bahkan remaja remaja dibawah umur sudah melakukan hubungan pranikah. Beberapa tantangan yang dihadapi remaja di seluruh dunia termasuk kehamilan dini dan menjadi orang tua, kesulitan mengakses kontrasepsi dan aborsi yang aman, dan tingginya tingkat HIV dan infeksi menular seksual.



Hal itu juga dipaparkan sesuai dengan badan riset kesehatan bahwasannya di Indonesia masih maraknya kasus kehamilan dini dan pergaulan seks bebas pada remaja dibawah umur. Hal ini dibuktikan bahwa masih minimnya kesadaran akan adanya dampak yang terjadi di kemudian hari yang di sebabkan oleh pergaulan bebas.



Menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, di Indonesia, sekitar 4,5% remaja laki-laki dan  0,7% remaja perempuan usia 15- 19 tahun yang mengaku pernah melakukan seksual pranikah dan  berdasarkan data BPS tahun 2022, Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara dengan angka  pernikahan dini tertinggi di dunia, dengan jumlah wanita yang menikah sebelum usia 18 tahun diperkirakan mencapai 1.220.900.


Serta Berdasarkan data profil Anak Indonesia  tahun 2018, sebanyak 39,17 % atau 2 dari 5 anak perempuan usia 10-17 menikah sebelum usia 15 tahun. Sekitar 37,91 % kawin di usia 16 tahun dan 22,92 % kawin di usia 17 tahun. Angka tersebut menempatkan Indonesia pada peringkat ke tujuh tertinggi di dunia serta menduduki peringkat kedua di ASEAN (Puspasari et al., 2020). Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2020 terdapat 8,91% wanita Indonesia, menikah pertama kalinya di usia 7-15 tahun dan terbanyak di Kalimantan Selatan mencapai 12,15 % dan Jawa Barat 11, 48 % (M.Aditya 2023).


Dari paparan yang terjadi diatas menunjukkan bahwa kurangnya kesadaran akan dampak dari seks bebas dikalangan remaja serta di perlukannya sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran remaja remaja dibawah umur dan informasi mengenai pentingnya orang tua dalam mengawasi anak anak yang masih mau beranjak dewasa. 


Hal yang perlu kita sadari serta kesimpulan dari paparan diatas adalah bahwasannya kesadaran remaja di Indonesia masih tergolong minim akan dampak dari pergaulan bebas, maka dari itu diperlukannya dari setiap individu masyarakat harus peduli akan lingkungan sekitar mereka agar tidak terjadi dan terulang lagi pergaulan seks bebas diluar sana agar terciptanya keluarga yang berencana.



Nama : Farid Habib Ramadhan

Tempat tanggal lahir : Bandar Jaya, 09 Oktober 2005

Hobby : berolahraga, membaca dan mendengar Music

Domisili : Selindung, Kota Pangkal Pinang, kepulauan Bangka Belitung 

Sekolah : alumni Man ICBT , sekarang menempuh pendidikan di Universitas Bangka Belitung, Fakultas Hukum

Komentar

Tampilkan

  • "Mengatasi Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja Bawah Umur: Peran Serta Tanggung Jawab Orang Tua dan Masyarakat" - Farid Habib Ramadhan
  • 0


 

Kabupaten