Musi Banyuasin, Sumatera Selatan — Kemacetan dan antrean panjang kendaraan setiap hari menjadi pemandangan yang tak lagi asing di sekitar SPBU Jalan Palembang–Sekayu, tepatnya di kawasan Jalan Lingkar Randik, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Warga setempat mengeluhkan kondisi ini karena mengganggu arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat.
Pantauan di lokasi menunjukkan antrean kendaraan, terutama mobil pribadi, truk kecil, dan sepeda motor, mengular hingga ke badan jalan utama. Situasi ini menyebabkan kemacetan parah, terutama pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari.
Menurut warga, penyebab utama kemacetan bukan hanya karena banyaknya pengguna kendaraan umum, tetapi juga karena adanya aktivitas mencurigakan dari sejumlah kendaraan yang diduga milik pengecer BBM. Mereka diduga mengisi bahan bakar dalam jumlah besar secara berulang-ulang, untuk kemudian dijual kembali.
“Setiap malam ramai kendaraan yang bolak-balik isi BBM. Kayak bukan untuk dipakai sendiri, tapi buat dijual. Akibatnya kami yang isi untuk kendaraan pribadi malah antre lama,” ujar seorang warga Serasan Jaya, Jumat (11/10/2025).
Kondisi ini membuat warga resah karena selain menghambat mobilitas, juga diduga menyebabkan kelangkaan BBM di wilayah Sekayu. Mereka berharap Pertamina dan aparat penegak hukum turun tangan menertibkan dugaan praktik penyalahgunaan BBM bersubsidi di SPBU tersebut.
Tokoh masyarakat setempat juga menyoroti minimnya lahan parkir dan tidak tertatanya jalur keluar masuk kendaraan di area SPBU, yang semakin memperparah kemacetan di kawasan Lingkar Randik.
“Harus ada pengaturan lalu lintas dan pengawasan ketat. Kalau dibiarkan, bukan hanya macet tapi bisa timbul kecelakaan, apalagi ini jalur ramai kendaraan besar,” katanya.
Warga berharap pemerintah daerah dan aparat kepolisian Musi Banyuasin segera melakukan pengawasan dan penindakan terhadap aktivitas yang melanggar aturan distribusi BBM bersubsidi, agar masyarakat tidak terus dirugikan.
Tr


