no-style

Transformasi Ekonomi Berkelanjutan: Jalan Bangka Belitung Menghadapi Krisis dan Membangun Masa Depan

, Mei 05, 2025 WIB Last Updated 2025-05-06T14:41:59Z



Penulis : Vlora Veronica

Mahasiswi Prodi Ilmu Ekonomi

Universitas Bangka Belitung


Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) saat ini menghadapi tantangan ekonomi yang cukup serius. Setelah mengalami pertumbuhan ekonomi terendah di Indonesia pada tahun 2024 sebesar 0,18%, dampak dari krisis ini dirasakan oleh hampir semua lapisan masyarakat, diperparah oleh kasus korupsi di sektor pertambangan timah, yang telah lama menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Ketergantungan yang tinggi pada sumber daya alam yang tidak terbarukan menunjukkan bahwa model ekonomi lama tidak lagi berkelanjutan.


Namun, optimisme tetap ada. Keyakinan konsumen di Babel pada awal tahun 2025 tetap kuat, dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di atas 120, yang mengindikasikan harapan masyarakat akan perbaikan ekonomi dalam waktu dekat. Hal ini menjadi modal penting untuk mendorong transformasi ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.


Transformasi ekonomi berkelanjutan harus menjadi frasa kunci untuk pembangunan Babel di masa depan. Pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan harus mempercepat diversifikasi ekonomi, mengurangi ketergantungan pada pertambangan timah, dan mengembangkan sektor-sektor lain seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan, serta ekowisata dan ekonomi biru, yang ramah lingkungan. Pengembangan sektor-sektor ini tidak hanya akan meningkatkan sumber pendapatan tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru yang lebih berkelanjutan.


Selain itu, pengendalian inflasi yang berfluktuasi di Babel juga menjadi perhatian penting. Inflasi yang cukup tinggi pada awal tahun 2025, terutama akibat kenaikan tarif listrik dan harga komoditas dasar, harus dikelola dengan baik agar tidak membebani masyarakat dan usaha kecil menengah yang menjadi tulang punggung perekonomian lokal.


Dalam konteks ini, sinergi antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat sangat penting untuk menerapkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Investasi di bidang infrastruktur, pendidikan, dan teknologi juga harus diprioritaskan agar Babel dapat bertransformasi menjadi wilayah yang tidak hanya kaya akan sumber daya alam tetapi juga kaya akan inovasi dan daya saing.


Kesimpulannya, Bangka Belitung harus segera meninggalkan ketergantungannya pada pertambangan timah dan berani melakukan transformasi ekonomi yang berkelanjutan. Dengan optimisme masyarakat yang tinggi dan dukungan kebijakan yang tepat, Babel memiliki peluang untuk bangkit dari krisis dan membangun masa depan ekonomi yang lebih kuat dan inklusif bagi seluruh warganya. 

Komentar

Tampilkan

  • Transformasi Ekonomi Berkelanjutan: Jalan Bangka Belitung Menghadapi Krisis dan Membangun Masa Depan
  • 0


 

Kabupaten