Minggu 25•05•2025

no-style

Makna Tersembunyi di Balik Luka: Sebuah Renungan tentang Perjuangan - SERIBU PESAN CINTA #4

, Mei 01, 2025 WIB Last Updated 2025-05-06T04:51:11Z

 



 


“Bangkit dikala sakit, memanglah terasa sulit. Apalagi menahan rasa pahit yang buat diri menjerit.”


 

Kata-kata ini bukan sekedar rangkaian huruf yang indah dibaca—ini adalah potret nyata dari perjalanan banyak jiwa yang tengah berjuang dalam diam. Dalam hidup, tidak semua hari bersinar cerah. Ada hari-hari kelabu, ketika semangat terasa redup dan langkah menjadi berat. Sakit yang dimaksud dalam baris pertama bukan hanya soal tubuh yang lemah, tetapi lebih sering tentang luka batin, tekanan pikiran, atau hancurnya harapan. Di saat-saat seperti itu, berdiri kembali seolah menjadi tugas mustahil.

 

Namun di sanalah kekuatan sejati diuji. Sebab bangkit dalam keadaan baik-baik saja itu wajar. Tapi bangkit dalam kondisi hati yang terluka, jiwa yang lelah, dan air mata yang tak tertahan—itulah bukti dari keberanian sejati. Tidak semua orang bisa bertahan ketika dunia seperti runtuh di atas kepalanya.

Menahan rasa pahit yang membuat diri menjerit adalah perjuangan batin yang hanya bisa dimengerti oleh mereka yang pernah mengalaminya. Rasanya seperti berjalan dalam kabut tanpa arah, namun tetap memaksakan langkah karena menyerah bukan pilihan.


Dan inilah yang sering tak disadari banyak orang: bahwa perjuangan dalam diam itu lebih kuat daripada sorak-sorai kemenangan yang terlihat. Orang-orang yang bisa bertahan di tengah badai adalah mereka yang akan tumbuh menjadi pribadi luar biasa, meski dunia tak selalu melihat perjuangan mereka.




“Kalau saja wujud kenikmatan itu terlihat. Pasti tak akan ada pejuang yang cepat beristirahat.”


Bayangkan jika kebahagiaan itu bisa disentuh, jika kesuksesan bisa diintip dari balik tirai waktu, mungkin tak akan ada orang yang menyerah. Jika setiap usaha langsung menampakkan hasilnya, jika setiap tetes keringat langsung berubah menjadi keberhasilan yang terlihat, maka semua orang akan terus melangkah, tanpa perlu diyakinkan lagi.


Namun kenyataannya, hidup menyimpan hasil dari perjuangan dalam tabir misteri. Kenikmatan dari sabar dan tekun tidak selalu datang di awal. Ia seringkali hadir saat kita hampir kehabisan tenaga. Di titik itulah banyak orang memilih berhenti. Bukan karena mereka lemah, tapi karena mereka tak tahu seberapa dekat mereka sebenarnya dengan tujuan.


Baris ini menyiratkan harapan dan dorongan. Bahwa meski hasil akhir tidak tampak sekarang, bukan berarti ia tidak ada. Justru karena kita tak bisa melihat wujud dari kenikmatan itu, kita harus terus berjuang dengan iman dan keyakinan. Karena terkadang, keberhasilan datang bukan kepada mereka yang paling hebat, tapi kepada mereka yang paling sabar dan tak kenal lelah.


Pejuang sejati bukanlah mereka yang tak pernah letih, tapi mereka yang tetap berjalan meski ingin beristirahat. Mereka tahu bahwa istirahat terlalu lama bisa menghapus jejak yang telah susah payah ditapaki. Dan dalam hati mereka, selalu ada keyakinan bahwa semua rasa sakit ini akan terbayar dengan sesuatu yang jauh lebih indah.




Penutup: Sebuah Undangan untuk Terus Melangkah

Setiap orang pernah mengalami luka, pernah merasakan kegagalan dan hampir menyerah. Namun jangan biarkan luka membuatmu kehilangan arah. Jangan biarkan rasa lelah menghapus tujuanmu. Karena di balik semua rasa sakit itu, ada pertumbuhan. Di balik semua air mata itu, ada pelajaran berharga.

Teruslah berjalan. Meskipun pelan. Meskipun tertatih. Karena pada akhirnya, yang paling berhak menikmati manisnya keberhasilan adalah mereka yang tetap bertahan dalam pahitnya perjuangan.


.............................
Penulis :
ALVHI PECI
- Pelayan Ummat


Komentar

Tampilkan

  • Makna Tersembunyi di Balik Luka: Sebuah Renungan tentang Perjuangan - SERIBU PESAN CINTA #4
  • 0


 

Kabupaten