no-style

Perbandingan Tabungan Konvensional dan Tabungan Syariah : Mana Lebih Menguntungkan?

, April 01, 2024 WIB Last Updated 2024-04-01T04:58:15Z

 


Penulis : 

DINI PUSPITA DEWI

- Mahasiswa Jurusan Manajemen Bisnis Syariah Semester 6

Institut Agama Islam Tazkia Bogor


Sekitar tahun 90-an awal, bank syariah pertama muncul di Indonesia. Adalah Bank Muamalat, bank  umum pertama di Indonesia yang menerapkan prinsip syariah. Munculnya Bank Muamalat menjadi pemicu lahirnya bank-bank syariah lainnya, sebut saja Mandiri Syariah dan  BNI Syariah, dan Bank Mega Syariah.


Contoh tiga buah bank konvensional yang kemudian juga membuat bank syariah dengan berbagai produknya. Menerbitkan produk perbankan syariah tidak semudah membalikkan telapak tangan karena menurut Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Yuslam Fauzi, bank konvensional harus memiliki minimal satu unit usaha syariah agar bisa menjual produk syariah. Tak hanya produk perbankan syariah yang bermunculan, investasi syariah pun kini cukup banyak menjadi perbincangan.


Apakah produk perbankan bank syariah sudah pasti lebih baik daripada bank konvensional. 


Bank syariah vs konvensional“Belum tentu pembagian keuntungan di bank syariah lebih menguntungkan karena pembagian keuntungan hanya terjadi jika kinerja bank sedang bagus dan pihak bank mendapat untung.  Sedangkan jika kinerja tidak bagus maka tidak ada pembagian keuntungan atau kalaupun ada, pembagiannya lebih kecil dari bunga bank konvensional.  Tapi jika kinerja bank syariah sedang baik maka bagi hasilnya bisa berpontensi lebih tinggi dari bunga bank konvensional. Bank konvensional memberikan bunga yang tetap, tidak tergantung kinerja perusahaan,” ujar Lisa Soemarto, Senior Advisor AFC.


Namun memang, untuk sebagian orang yang mempertimbangkan masalah kehalalan uang yang mereka terima, pasti akan lebih memilih produk bank syariah dari pada bank konvesional. “Saya punya beberapa rekening bank, salah satunya adalah rekening di bank syariah. Sebenarnya tidak ada alasan khusus mengapa saya membuka rekening di bank tersebut. Waktu itu saya buka rekening di bank syariah atas anjuran orangtua yang memang sudah menjadi nasabah bank syariah sejak lama. ‘Halal’ pastinya faktor utama yang menjadi pertimbangan mereka walaupun saya akui untuk bagi hasil yang diterima lebih kecil daripada bunga yang biasa saya terima dari bank konvensional,” Ira, 28, Senior Editor.


Perbedaan antara tabungan syariah dengan konvensional bisa dijelaskan dengan kekhasannya. Ada dua bentuk tabungan di bank syariah. Pertama, tabungan itu yakni menempatkan dana sebagai modal investasi yang terikat dengan skema bagi hasil (mudharabah). Pemilik tabungan adalah pemodal, sedangkan bank syariah sebagai pengelola dana. Perjanjian yang disepakati oleh kedua belah pihak telah menegaskan ketentuan bagi hasil, salah satunya keuntungan yang menjadi hak kedua belah pihak berbentuk persentase.


Bentuk tabungan yang kedua sebagai titipan atau wadi’ah (bukan investasi atau bagi hasil) yang didapatkannya adalah bonus atas penempatan tabungan. Kemudian, tabungan tersebut digunakan bank syariah untuk usaha yang halal dan legal seperti pembiayaan properti, kendaraan bermotor, multiguna, dan lainnya. Sebaliknya, tidak ada usaha yang tidak halal atau tidak legal, seperti usaha rokok, minuman keras, pornografi, usaha yang merusak pendidikan yang menjadi tempat investasi dana tersebut. 


Tabungan di bank syariah berbeda dengan tabungan di bank konvensional karena perjanjian yang disepakati antara nasabah dan bank adalah kredit ribawi. Sehingga, pendapatan yang diterima nasabah adalah riba sebagai kelebihan yang dipersyaratkan atas kredit yang diterimanya. Di samping itu, tidak ada screening bahwa kredit yang diterima bank akan disalurkan dalam usaha-usaha yang halal. Sehingga, sangat dimungkinkan usaha-usaha yang tidak halal itu menjadi tempat penyaluran kredit tersebut.

Komentar

Tampilkan

  • Perbandingan Tabungan Konvensional dan Tabungan Syariah : Mana Lebih Menguntungkan?
  • 0


 

Kabupaten