"Tuhan akan memberi kebaikan, kepada mereka yang membahagiakan orang lain"
~ Alvhi Peci ~
Setiap mahluk hidup layak menerima kebahagiaan, dan setiap mahluk yang beraqal pasti pernah berbuat kebaikan.
Terkadang kita terlalu menuntut kebaikan orang lain terhadap diri sendiri, sedangkan kita enggan berbuat baik terhadap sesama.
Kita terlalu menuntut orang lain agar tidak pernah melakukan kesalahan dan kita seakan lupa bagaimana caranya melakukan kebenaran.
Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri ?
"Kebaikan apa yang pernah saya lakukan"
"Kejahatan apa yang pernah saya kerjakan"
"Hati siapa yang telah saya bahagiakan"
"Hati siapa yang telah saya sakiti"
Pertanyaan tersebut bukan untuk mencari pembenaran bahwa kita orang baik, bukan pula untuk menunjukkan bahwa kita sangatlah buruk.
Semua itu sebagai cara untuk mengukur diri, agar bisa berbenah diri dan tidak lupa diri.
Jika hari ini kita merasa belum bahagia, maka coba lihat orang yang ada di sekitar.
Apakah hidup kita lebih sengsara dari mereka ?
Atau kita yang belum bersyukur seperti mereka ?
Kebahagiaan haqiqi letaknya di dalam hati.
Karena tak sedikit orang yang memiliki setumpuk materi, tapi kebahagiaan tak kunjung didapati.
Jika masih belum merasa bahagia, maka marilah berbuat baik pada seksama.
Jika kebaikan telah dilakukan dari lama, maka lanjutkan selama hidup di dunia.
Percaya atau tidak, setiap kebaikan yang dilakukan hari ini tidak ada yang sia-sia.
Teruslah berbuat baik, hingga tiba waktu kembali pada Tuhan yang Maha Baik.
