no-style

Frits Saikat: Indonesia Membutuhkan Badan Intelejen Pertahanan untuk Analisa dan Menakar Kekuatan Pertahanan Negara Asing

, Januari 11, 2024 WIB Last Updated 2024-01-14T08:58:23Z

 

Kota Bekasi - Ketua Lembaga Investigasi Negara Frits Saikat mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan Badan Intelejen Pertahanan untuk melengkapi institusi Badan Intelejen di Indonesia yang telah eksis.


Menurut Frits Saikat, pembentukan BIP (Badan Intelejen Pertahanan) sangat penting karena Kementerian Pertahanan tanpa intelijen tidak mungkin. Dari mana membuat kebijakan strategis tanpa informasi intelijen.


Frits juga mengatakan pembentukan BIP sangat penting untuk mendeteksi ancaman-ancaman dari Negara lain atau tidak masalah jika BIP bahkan ingin berperan seperti agen intelijen AS (CIA).


"Pembentukan BIP ini berangkat pula dari latar belakang kenyataan bahwa Kementerian Pertahanan tidak mempunyai badan intelijen"


"Padahal negara perlu instrumen yang merumuskan ancaman-ancaman yang dapat mengganggu keamanan negara serta untuk membuat kebijakan strategis" pungkas Frits


Menurut Frits Saikat Badan ini mempunyai tugas mengumpulkan data dari segala intelijen yang ada. Seperti dari BAIS TNI, Polri, dan kementerian atau lembaga non kementerian lain.


Frits Saikat juga mengatakan bahwa pembentukan BIP tidak akan tumpang-tindih dengan badan intelijen lain seperti BIN. 


"BIN sebagai lembaga nonkementerian tetap di atas BIP yang berada di bawah kementerian" katanya


"BIN mengoordinasi badan-badan intelijen lain, sedangkan BIP hanya berfokus pada masalah pertahanan" jelas Frits


Frits Saikat juga menilai pembentukan BIP merupakan hal wajar, sebagaimana terdapat di negara-negara maju lain yang memiliki “defense intelligence”


Seperti CIA di Amerika, M16 di Inggris, FSB di Russia dan Mossad di Israel.


BIP dibutuhkan karena fungsi intelijen pertahanan di Indonesia belum spesifik. Memang ada BAIS TNI, tetapi tidak spesifik fokus pada isu pertahanan. 


BAIS TNI memiliki fungsi luar negeri dan masalah yang diurus terlalu banyak.


Frits menyampaikan jika BIP bisa mempelajari dan menakar pertahanan negara asing. 


"Intelijen pertahanan fokus pada kemampuan tempur dan pertahanan lawan di luar negeri, misalnya, terkait dengan jumlah pasukan, alutsista, dan strategi."


"Badan baru ini akan berfungsi sangat vital dalam menyediakan data dan analisis terkini tentang pertahanan, terutama dinamika dari negara lain" 


"Seperti misalnya, apa strategi militer Tiongkok, apa rencana terbaru militer Singapura, bagaimana Australia memperkuat armada senjatanya, dan sebagainya" papar Frits


Terakhir Frits Saikat menyampaikan bahwa yang terpenting adalah apa pun badan intelijen yang dibentuk, seyogianya benar-benar mengacu pada Pasal 3 UU Nomor 37 Tahun 2011 itu bahwa hakikat intelijen negara merupakan lini pertama dalam sistem keamanan nasional. 


"Badan intelejen harus cepat tanggap pada setiap ancaman musuh dan jangan sampai keamanan nasional disusupi kepentingan negara lain hanya karena sistem intelijen yang rentan" Tutup Frits Saikat


(Red)

Komentar

Tampilkan

  • Frits Saikat: Indonesia Membutuhkan Badan Intelejen Pertahanan untuk Analisa dan Menakar Kekuatan Pertahanan Negara Asing
  • 0


 

Kabupaten