
Jakarta - Kementerian Kesehatan RI melaporkan sedikitnya empat kasus COVID-19 varian JN.1 ditemukan di Indonesia. Varian JN.1 yang merupakan sublineage dari varian BA.286 Omicron belakangan dikhawatirkan lantaran memicu lonjakan kasus di sejumlah negara, termasuk Singapura yang saat ini mencatat total kasus mencapai 50 ribu orang.
Seperti yang dilansir dari Channel News Asia, Menteri Kesehatan (Kemenkes) Singapura melaporkan kasus COVID-19 melonjak menjadi 58.043 kasus atau meningkat 75% dibanding jumlah kasus sebelumnya 32.035 kasus.
Pasien rawat inap juga ikut meningkat yakni 225 orang menjadi 350 orang per hari. Pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di ICU juga bertambah yakni dari 4 menjadi 9 kasus.
Masyarakat diimbau untuk wajib mengenakan masker di luar ruangan atau bepergian.
Temuan varian JN.1 dominan ditemukan di sejumlah wilayah DKI Jakarta. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr Maxi Rein Rondonuwu memastikan belum ada kasus fatal dari keempat pasien tersebut.
Jakarta Selatan: 1 kasus
Jakarta Timur: 1 kasus
Jakarta Utara: 1 kasus
Batam: 1 kasus
Seluruhnya teridentifikasi di awal hingga pertengahan Desember 2023.
Singapura bukan satu-satunya negara yang dilanda Covid-19 JN.1. Sebelumnya, pernah ditemukan di Amerika Serikat.
"Berdasarkan data internasional dan lokal yang tersedia, saat ini tidak ada indikasi jelas bahwa BA.2.86 atau JN.1 lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar," kata Kementerian Kesehatan Singapura dalam keterangan resminya, Jumat (15/12/2023).
Namun seorang ahli virologi di Fred Hutchinson Cancer Center Seattle, dr Jesse Bloom menyebutkan varian BA.2.86 terus berevolusi dan berpotensi menciptakan keturunan yang lebih kuat.
Varian yang lebih kuat itu kemudian mengarah ke JN.1, yang juga diketahui memiliki satu perubahan kode genetik.
Perubahannya ini kemudian membuatnya mampu lolos dari pertahanan kekebalan tubuh.
Gejala JN.1 Timbulkan Covid Tounge
JN.1 ternyata bisa menyebabkan seseorang menderita Covid Tounge atau gejala yang timbul pada lidah orang yang terpapar.
Covid Tounge dikenal sebagai sariawan, di mana gejalanya ditandai dengan adanya pembengkakan atau peradangan pasca terinfeksi Covid-19.
Seseorang yang terinfeksi mungkin akan mengalami lidah mereka berubah warna menjadi lebih putih, dan tidak merata dari biasanya.
Namun mengutip dari Prevention, profesor dari Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner mengatakan bahwa JN.1 memiliki gejala yang tidak berbeda dengan Omicron lainnya.
Beberapa gejala yang terjadi pada seseorang yang terkena Covid-19 varian JN.1 adalah:
Demam atau menggigil
Batuk hingga sesak napas
Kelelahan
Nyeri otot atau badan
Sakit kepala
Sariawan
Tak mampu mencium hingga hidungr tersumbat
Sakit tenggorokan
Mual, muntah, hingga diare
(Red)