
Penulis : Susila
Mahasiswi Prodi Ilmu Ekonomi
Universitas Bangka Belitung
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dikenal luas dengan kekayaan alamnya yang melimpah, terutama hasil tambang timah serta keindahan bahari yang memukau. Selama bertahun-tahun, perekonomian daerah ini sangat bergantung pada sektor pertambangan. Namun, ketergantungan yang tinggi terhadap komoditas tidak terbarukan tersebut menyebabkan kerentanan ekonomi dan kerusakan lingkungan yang signifikan.
Oleh karena itu, sudah saatnya Bangka Belitung mengalihkan fokus pembangunan ekonominya ke sektor yang lebih berkelanjutan. Salah satu sektor potensial yang dapat dikembangkan adalah ekowisata. Ekowisata atau wisata berbasis lingkungan merupakan bentuk pariwisata yang tidak hanya menawarkan pengalaman rekreasi, tetapi juga mendorong konservasi alam serta pemberdayaan masyarakat lokal.
Dengan kekayaan alam seperti pantai, pulau-pulau kecil, hutan mangrove, dan budaya lokal yang unik, Bangka Belitung memiliki modal besar untuk mengembangkan ekowisata berkelas dunia. Jika dikelola dengan strategi yang tepat, sektor ini dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan ramah lingkungan.
Lebih dari itu, pengembangan ekowisata juga berperan dalam mengurangi ketimpangan sosial ekonomi antarwilayah di Bangka Belitung. Desa-desa pesisir yang sebelumnya terpinggirkan dapat berkembang menjadi destinasi wisata baru, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. UMKM berbasis pariwisata seperti homestay, kerajinan tangan, serta kuliner tradisional pun akan terdorong untuk tumbuh seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan.
Namun demikian, mewujudkan ekowisata yang berkelanjutan membutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat. Pemerintah daerah harus menyusun kebijakan yang mendukung pelestarian lingkungan, serta memberikan pelatihan dan bantuan teknis kepada pelaku lokal. Di sisi lain, sektor swasta perlu didorong untuk berinvestasi secara bertanggung jawab, dengan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.
Transformasi ekonomi Bangka Belitung dari sektor tambang ke sektor wisata tentu bukanlah hal yang mudah dan instan. Namun, jika dirancang secara matang dan dilaksanakan secara bertahap, ekowisata dapat menjadi pilar ekonomi baru yang kuat dan berkelanjutan. Transformasi ini bukan hanya sekadar mengganti sumber pendapatan, tetapi juga membentuk pola pikir pembangunan yang lebih menghargai alam dan manusia.
Dengan segala potensi dan tantangan yang ada, menjadikan ekowisata sebagai arus utama pembangunan ekonomi di Bangka Belitung merupakan langkah strategis. Selain menyelamatkan lingkungan dari eksploitasi berlebihan, pendekatan ini juga memberikan harapan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang. Sudah waktunya Bangka Belitung bangkit dengan kekuatan baru: pariwisata hijau yang bermartabat.